Senin, 03 Juli 2017

Masih Adakah Perawan Yang Tersisa? (Menilik Pergaulan Di Labusel)

Pertanyaan ini muncul, ketika saya bersama teman lama bertemu ketika lebaran kemarin. Saya dan beberapa teman sewaktu Aliyah bertemu di salah satu warung di kecamatan sungai kanan. Sudah 4 tahun lamanya kami tidak bertemu, alhamdulillah pada momen lebaran ini kami bisa bertemu dan bertukar cerita satu-sama lain. 
Ketika teman lama bertemu maka akan ada saja bahan cerita yang di perbincangkan, mulai dari murahnya harga karet dan sawit sampai lahirnya kambing Bapak Jokowi. Disela-sela cerita sesekali terdengar suara terbahak akan serunya perbincangan, apalagi kalau sudah mengenang indahnya masa-masa Aliyah. 
Tapi, yang membuat saya merasa prihatin sekaligus kasihan bagaimana penuturan salah satu teman saya, sebut saja namanya ucok, prihal pergaulan muda-mudi saat ini, khususnya di labuhan batu selatan ini. Semua tahu, baik seangkatan kami maupun adik kelas serta kakak kelas ucok adalah play boy yang tiap sebentar gonta-ganti pacar. Menurut penuturannya” teman, kalau kalian anggap saya adalah bejat sewaktu aliyah, maka hal itu tidak ada apa-apanya dengan pergaulan muda-mudi saat ini, bahkan smp saja kalau yang namanya pacaran kalau tidak ML maka tidak akan dinamakan pacaran” tuturnya dengan serius
“saya sudah beberapa kali ingin menikah dan mencoba mencari gadis baik-baik tapi tetap saja nihil, kalau masih di labusel ini amat langka perawan saya temukan” tandasnya. Kami bersama rekan-rekan yang hidup di rantau hanya bisa manggut-manggut. “ pernah suatu ketika ipar” panggilan akrab kami, “ saya sudah sesuai dengan seorang anak gadis labusel ini, kebetulan keluarga kami kenal dekat dengan keluarga mereka, maka sebelum saya mengajukan pada orang tuaku, saya mengajaknya bicara serius terkait dengan masa lalunya, pertama saya tanya dia baik-baik apakah ia masih perawan atau tidak, ia ragu untuk menjawab tapi ia mengatakan ia masih belum tersentuh” tutur ucok.
“Selanjutnya ia tidak tahu kalau saya membawa al qur’an, dan saya letakkan di atas kepalanya, seraya bertanya dengan tegas, apakah kamu sudah pernah ML atau tidak? Kalaian tahu teman apa jawabnya?” tanya ucok pada kami dengan tatapan sayu. “ia menangis sejadi-jadinya, sambil berkata, bang jangan tinggalkan aku.... bang jangan tinggalkan aku?” tandas ucok “sehingga saya berkesimpulan teman, jangan kau berharap lebih jika suka dengan perempuan labusel saat ini” tutupnya. 
Itu sedikit cerita yang ucok sampaikan pada kami. Saya sangat prihatin dengan hal tersebut, padahal laubel belum kota besar apa lagi metropolitan tapi kerusakan pergaualan sedah sedemikian adanya.
Fakultas Ilmu Pendidikan, UNP, Padang, 03 Juli 2017
Pukul 16. 35 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar