CONTOH CERAMAH SUBUH
PENSIUN
YANG SEBENARNYA
CERAMAH SUBUH
Di Mushalla Darul Arham Komplek Cimpago
Permai
Koto Lua Pauh Padang
Kamis, 26 Juni 2015
Assalamualikum
warahmatullahi wabarakatuh
Al hamdulillahi
rabbil Alamin, alladzi yusabbihu lahu wa yasjudu ma fissamawati wal ardhi tho
an aw karhan.
Asyhadu Alla
Ilaa Ha Illalloh wahdahu lasyarikalah, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu
warosuluh
La nabiya ba’dah
Allahumaa
fasollolli wasallim wabirk ala sayyidina Muhammad wa ala alihi wasohbihi
ajmaiin.
Amma ba’du.
Qola lalahu ta
ala fi kitabil karim:
A audzu billahi minasyyaitonirrojim bismillahi rahmani rohim
QS
Al Anbiya (21) : 35
‘@ä. <§øÿtR èps)ͬ!#sŒ ÏNöqyJø9$#
3 Nä.qè=ö7tRur
ÎhŽ¤³9$$Î/ ÎŽösƒø:$#ur
ZpuZ÷FÏù
( $uZøŠs9Î)ur tbqãèy_öè? ÇÌÎÈ
35. tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan
menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya). dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan.
Fii ayatil ukhra
4
–Šuqtƒ öNèd߉tnr&
öqs9 ã£Jyèムy#ø9r&
7puZy™ $tBur uqèd
¾ÏmÏnÌ“ômt“ßJÎ/ z`ÏB
É>#x‹yèø9$#
br& t£Jyèム3
ª!$#ur 7ŽÅÁt/
$yJÎ/
šcqè=yJ÷ètƒ
ÇÒÏÈ
Al
baqarah (02) : 96
Setiap
mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, Padahal umur panjang itu
sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha mengetahui apa
yang mereka kerjakan.
Pertama
sekali, marilah kita bersyukur kehadirah Allah SWT, yang telah menganugrahkan
kesehatan dan kesempatan, sehingga kita bisa berkumpul di musholla yang kita
cintai ini.
Kemudian
yang kedua, solawat dan salam mari kita mohonkan semoga selalu tercurah kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sebab telah membawa umat manusia dari alam
jahiliyah menuju alam keselamatan dinul islam, pendek katanya minzzulumati ila
nnur, au ila sirotom mustaqim. Dari alam kegelapan kepada cahaya, dan dari
kesesatan menuju jalan yang lurus, yaitu dinul islam. Illal islamu yu’la,
sesungguhnya islam itu tinggi, la yu’la alai. Tidak ada yang meninggiinya.
Hadirin
wal hadirat, para pendengar kuliah subuh yang dirahmati Allah.
Yang
terhormat, pengurus mushalla darul arham komplek cimpago permai koto lua igasar
baru.
Yang
senantiasa berusaha dan upaya menjadikan mushalla kita layak dan nyaman untuk
beribadah, semoga pahala dari sisi Allah di balasi dengan berlipat ganda.
Yang
terhormat, bapak rt 04 dan 05 di lingkungan cimper koto lua,
Hormat
yang sama kepada bapak-bapak, ibu-ibuk, hadirin pendengar yang mulia
Serta
teristimewa kepada generasi muda harapan, bangsa adik-adik peserta pesantren
ramadhan tahun 1436 H yang dirahmati Allah
Adapun
judul kuliah subuh kita pada kesempatan yang ini” purna kuasa yang sebenarnya”
Purna
kuasa, adik-adik peserta pesantren ada yang tahu dengan purna kuasa. Tahuuu?
Apa itu? Purna kuasa atau bahasa lainnya adalah pensiun, betul tapat sekali.
Jika kita berbicara tentang pensiun, maka
otomatis kita berbicara tantang usia yang membatasi.
Dalam shohih muslim Rasul SAW menjelaskan:
لكل داء دواء الاالهرم. )رواه مسلم(
Artinya: “Semua penyakit ada obatnya,
kecuali penyakit tua”
(HR. Muslim)
Menurut
kamus besar bahasa Indonesia pensiuna adalah tidak bekerja lagi krn masa
tugasnya sudah selesai, kemudian menurut julimet pensiun gelar yang diberikan kepada seseorang karyawan yang
diberhentikan secara hormat dari sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) atau pun dari pegawai pemerintah lainnya. Menurut (PKB, 2011-1013: 31) pensiun adalah pumutusan
hubungan kerjanya dengan perusahaan karena telah mencapai usia pensiun 56 (lima
puluh enam) tahun. Pensiun dari pekerjaan disebabkan usia kita yang berangsur
lanjut.
Kita semua tentu sepakat, jika sudah
pensiun berarti seseorang tidak lagi beraktivitas pada suatu perusahaan atau
lembaga tertentu. Menurut buku Psikologi perkembangan yang saya baca, karangan alizabet
b hurloc, bagi orang yang tidak mempersiapkan diri secara baik, maka masa
pensiun cenderung dialami dengan kecemasan, stress, depresi, malahan
sampai-sampai pada strok. Tetapi di dalam buku itu juga dijelaskan bahwa hal
sebaliknya juga bisa terjadi, jika seseorang mempersiapkan diri dengan baik dan
terencana maka masa pensiun adalah masa yang menyenangkan, masa istirahat, masa
melihat dunia baru, masa berkumpul dengan keluarga, masa bersenang-senang
dengan teman sejawat, masa beribadah dengan tenang dan sederet masa-masa indah
lainnya.
Itu, jika sekelumit berhenti dari dunia
pekerjaan. Tetapi jika kita kembalikan pada diri kita masing-masing, bagaimna
jika setiap kita dipensiunkan oleh Allah SWT, maka ceritanya akan berlainan alias berbeda,
sebab jika Allah SWT yang sudah mengeluarkan SK, maka tidak menunggu 56 tahun,
atau 60 tahun, tua maupun muda, padusi atau laki-laki, mumbang jatuh kalapo pun
jatuah.
Kematian,
adalah keniscayaan tidak satu jiwa pun mampu menghindarinya. Jika kita tanya
pada pada diri masing-masing, kemungkinan sedikit sekali yang mau menerimanya,
kalau enggan berkata bahwa semua sorang merasa sangat berat meninggalkan hidup
ini. Barangkali semua berkata dalam hati seperti kata chairil anwar dalam
pusinya “aku ingin hidup seribu tahun lagi”. Al quran pun menggunakan kalimat
yang serupa “
–Šuqtƒ öNèd߉tnr& öqs9 ã£Jyèムy#ø9r& 7puZy™ $tBur uqèd
¾ÏmÏnÌ“ômt“ßJÎ
z`ÏB
É>#x‹yèø9$# br&
t£Jyèム3
ª!$#ur 7ŽÅÁt
$yJÎ šcqè=yJ÷ètƒ ÇÒÏÈ
Setiap
mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, Padahal umur panjang itu sekali-kali
tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha mengetahui apa yang mereka
kerjakan. (QS Al Baqarah (02: 96)
Bahkan
bukan hanya seribu tahun, yang diinginkan adalah kekekalan selama-lamanya.
Keinginan itulah yang digunkan iblis untuk menipu adan dan pasangannya sehingga
mereka berdua memakan buah pohon yang dinamai sang penggoda Syajarat al khuldi
(pohon kekekalan) (QS Thaha (20:103).
Tetapi
kematian yang akan datang menemui kita pasti tidak bisa kita elakkan sebab
kematian itu pasti akan datang menemui kita Al anbiya:35)
Jika
kita semua menginginkan pada usia pensiuan adalah masa yang membahagiakan,
tentunya hal tersebut serupa dengan kehidupan sesudah kematian. Dengan
perencanaan yang matang, membekali diri dengan ketaqwaan, serta mempersiapkan
diri dengan sepenuhnya Insya Allah kita terpanggil dengan panggilan terindah, ya ayyutannafsaul mut
mainnah (al fajr 28-30) ditambah lagi kita tentunya mau menerima gaji pensiun
dari instansi dan lembaga dimana tempat kita bekerja. Begitu juga dengan
kehidupan akhirat sesuai dengan apa yang di sabdakan Rasulullah SAW, bahwa
setiap kita bisa memperoleh gaji pensiun di akhirat, yang pertama, al ilmu
yantafaubih, shodaqatuz zariyah wal walwaladun solih yad u’ lahu. Ilamu yang
diajarkan kan, shodaqah jariyah, dan terlebih lagi anak-anak yang soleh yang
saban hari mengirimkan gaji pensiun melalui doa-doanya setiap solat.
Maka,
salah satu persiapan yang bisa kita lakukan adalah dengan berpuasa dengan
sebaik-dan sebenarnya berpuasa pada bulan suci ramadhan ini, kemudian
mendirikan malamnya juga dengan penuh keimanan, dan pengharapan semoga amal
baik kita diterima oleh Allah SWT.
Mudah-mudahan
kita semua dipensiunkan oleh Allah dalam keadaan yang terbaik.
Kesimpulan
dari tausiyah yang singkat ini:
Setiap
kita pasti akan menemui kematian, maka untuk menemui kematian yang indah maka
kita harus mempersiapkan dengan sesegera mungkin dan sebaik mungkin
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh....