Kamis, 22 Januari 2015

TANDA-TANDA KEMATIAN



Padang, 23 januari 2015
TANDA-TANDA KEMATIAN
“Kita semua akan mati, harta yang sesungguhnya adalah keimanan dan ketaqwaan, itulah yang akan memnyelamatkan kita sesungguhnya. Tidak akan ada yang tahu kapan seseorang akan menjumpai Tuhannya. Bahkan nabi sendiri, tidak mengetahui kapan ia akan meninggal. Tapi yang pasti ada tanda-tanda jika seseorang akan meninggal dunia :
1.      Jika rambutnya sudah berbah menjadi putih.
Rambut yang hitam dahulunya kini sudah menjadi putih, itu adalah tanda nyata bahwa kematian sudah semakin dekat. Tidak sedikit yang menolak tanda-tanda ini, mereka membigen rambutnya yang putih agar terlihat hitam kembali.

2.      Jika kulit sudah mulai kendur.
Kulit yang putih mulus, kencang dan menawan, sedikit demi sedikit, tapi dengan pasti kekenduran kulit itu akan menjumpai makhluk yang benama manusia. Berbagai macam cara ditempuh untuk menghilangkan kekenduran kulit ini. Mulai dari memakai berbagai kosmetik, menyalon, operasi plastik, operasi besi, operasi kasur, dan berbagai operasi lainnya. Semua itu dilakukan mulai dari harga yang terjangkau sampai pada harga yang melangit. Orang rela mengeluarkannya pitisnya (duit) demi untuk menolak tanda-tanda kematian yang semakin mendekat.   

3.      Jika pendengaran dan penglihatan sudah mulai berkurang fungsinya.
Suara yang terdengar tidak sejelas seperti dimasa-masa dahulu dan penglihatan pun sedikit-demi sedikit buram. Sudah pakai lensa minus, lensa plus tapi itu semua hanya alat bantu penglihatan yang tidak akan bisa mengembalikan penglihatan seperti sedia kala. Kematian pun menanti.

4.      Dua tiga, atau tiga dua.
Kita tidak bisa memberikan senyuman indah seperti di usia muda. Sebab senyum hanya indah jika memperlihatkan gigi-gigi putih yang bersih. Tapi sesuatu yang pasti dua tiga, dua disamping kiri dan tiga disamping kanan, hanya itu gigi yang mampu bertahan. Atau tiga dikiri dan dua dikanan. Bayangkan senyuman yang hanya dihiasai gigi-gigi yang hanya tinggal tiga dan dua. Tak indah senyum seperti itu. Teman itu tandanya kematian pun semakin tak dapat di ingkari.]
Ingakah kita akan pesan Al-Ghazali, katanya, pekerjaan yang paling berat ialah solat, jarak yang paling jauh adalah masa lalu, dan hal yang paling dekat adalah kematian.
Mati, hidup, mati, dan dibangkitkan sesuatu yang amat dekat. Hanya sebatas lahir diazankan dan mati disolatkan. “ kata ustadz Efendi, M. Ag. Dosen yang sehari-hari mengajar di Fakultas Ushuluddin. Tausiyah yang disampaikan pada ta’ziyah di rumah Bapak H. Yarmus, blok c1 no 13 rt 03 rw 04 kelurahan koto lua, kecamatan Pauh, Kota Padang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar