Padang, 23 januari 2015
TANDA-TANDA
KEMATIAN
“Kita semua akan
mati, harta yang sesungguhnya adalah keimanan dan ketaqwaan, itulah yang akan
memnyelamatkan kita sesungguhnya. Tidak akan ada yang tahu kapan seseorang akan
menjumpai Tuhannya. Bahkan nabi sendiri, tidak mengetahui kapan ia akan
meninggal. Tapi yang pasti ada tanda-tanda jika seseorang akan meninggal dunia
:
1. Jika rambutnya sudah berbah menjadi putih.
Rambut
yang hitam dahulunya kini sudah menjadi putih, itu adalah tanda nyata bahwa
kematian sudah semakin dekat. Tidak sedikit yang menolak tanda-tanda ini,
mereka membigen rambutnya yang putih agar terlihat hitam kembali.
2. Jika kulit sudah mulai kendur.
Kulit
yang putih mulus, kencang dan menawan, sedikit demi sedikit, tapi dengan pasti
kekenduran kulit itu akan menjumpai makhluk yang benama manusia. Berbagai macam
cara ditempuh untuk menghilangkan kekenduran kulit ini. Mulai dari memakai
berbagai kosmetik, menyalon, operasi plastik, operasi besi, operasi kasur, dan
berbagai operasi lainnya. Semua itu dilakukan mulai dari harga yang terjangkau
sampai pada harga yang melangit. Orang rela mengeluarkannya pitisnya
(duit) demi untuk menolak tanda-tanda kematian yang semakin mendekat.
3. Jika pendengaran dan penglihatan sudah mulai berkurang
fungsinya.
Suara
yang terdengar tidak sejelas seperti dimasa-masa dahulu dan penglihatan pun
sedikit-demi sedikit buram. Sudah pakai lensa minus, lensa plus tapi itu semua
hanya alat bantu penglihatan yang tidak akan bisa mengembalikan penglihatan
seperti sedia kala. Kematian pun menanti.
4. Dua tiga, atau tiga dua.
Kita
tidak bisa memberikan senyuman indah seperti di usia muda. Sebab senyum hanya
indah jika memperlihatkan gigi-gigi putih yang bersih. Tapi sesuatu yang pasti
dua tiga, dua disamping kiri dan tiga disamping kanan, hanya itu gigi yang
mampu bertahan. Atau tiga dikiri dan dua dikanan. Bayangkan senyuman yang hanya
dihiasai gigi-gigi yang hanya tinggal tiga dan dua. Tak indah senyum seperti
itu. Teman itu tandanya kematian pun semakin tak dapat di ingkari.]
Ingakah
kita akan pesan Al-Ghazali, katanya, pekerjaan yang paling berat ialah solat,
jarak yang paling jauh adalah masa lalu, dan hal yang paling dekat adalah
kematian.
Mati,
hidup, mati, dan dibangkitkan sesuatu yang amat dekat. Hanya sebatas lahir
diazankan dan mati disolatkan. “ kata ustadz Efendi, M. Ag. Dosen yang
sehari-hari mengajar di Fakultas Ushuluddin. Tausiyah yang disampaikan pada ta’ziyah
di rumah Bapak H. Yarmus, blok c1 no 13 rt 03 rw 04 kelurahan koto lua,
kecamatan Pauh, Kota Padang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar