Kamis, 02 April 2015

“SEPOTONG RINDU YANG TERHALANG”



Kita sama-sama pemilik suku kata itu
Kata rindu dan kata cinta

Ia merekah sempurna diantara kita
Tertahan hebat di sela pemisah pemilik pekat malam ini

Duhai cinta yang kurindui,
Meski kita belum pemilik waktu seutuhnya,
Namun rindu telah bernafas dan mengakar
Diantara kerinduan itu sendiri, ya di jiwa kita

Duhai cinta,
Aku merinduimu segenap jiwaku
Garin Elite : SEDANG MERINDU

Selasa, 31 Maret 2015

PASTI NYENGIR!



(GARIN ELITE, HUMOR KOCAK DAN SEGAR)


1.      USTADZ KILLER
Ust joki, seorang garin sekaligus guru ngaji di sebuah masjid di pinggiran kota padang. Pak joki, begitu anak-anak ngaji memanggilnya, tampangnya sangar, orijinal batak, keras membentak, kepala setengah botak (coz kening lebar, muat surat al fatihah), selalu pakai baju kotak-kotak tiap mengajar pasti menggertak. Setiap berjumpa dengan anak didiknya dia tidak pernah memperlihatkan senyumnya, selalu bawa absen plus rotan di tangan kiri. Jika pak joki yang mengajar tidak ada yang berani berisik, terkadang anak-anak pun lupa bernafas sangking tegangnya pak joki mengajar. Asli horas putra batak!
Suatu kali dia mengajar anak didiknya mengenal huruf Hijaiyah. “ anak-anak ulangi sesudah bapak!” seru pak joki dengan nada khas bataknya. “ alifff, baa, taa, tsa dst. “ anak-anaknya mengikuti dengan semangat. Sesudah itu dia memberi baris pada huruf-huruf tersebut. Pas di membaca baris di bawah anak-anaknya merasa geli sebab terdengar unik, “ ayooo anak-anak, ulangi sesudah bapak!” “ iii, bii, tii, tsii, ji, hi khii, dii, dzii” anak-anaknya pun mengikuti dengan serius, bibir mereka pun sampai monyong-monyong mengikuti pak joki.
Tetapi apa yang terjadi, di pertengahan huruf, terdengar suara aneh,”tuiiit” singkat dan khas suara tersebut. Dari belakang anak-anaknya saling berpandangan,tanpa dikira anak-anaknya semua tertawa, melihat anak-anaknya tertawa pak joki pun ingin ikut tertawa, namun ia menahan tawanya, “haram tertawa di didepan anak-anak!” gumamnya dalam hati. Dia terus mengulum tawanya. “pak zizah kentut, bau pak, bunyinya singkat baunya ga tahan pak!!!!” mendengar hal itu pak joki pun tidak tahan lagi menahan tawanya, dan akhirnya “haaa haaa haa haaa haa” pak joki tertawa terpingkal-pingkal

2.      KORBAN IKLAN
Terdengar suara gedoran keras dari dalam pintu neraka, “ampunnn, saya ga mau di sini, saya warga syurga tolong bukaiiiin!” gedoran itu makin keras dan makin keras. Dan akhirnya membuat malaikat penjaga pintu neraka kesal dan membuka pintu neraka dan menghampirinya. “ ha ada afaa? Afa maks tskud ante berkata begithuw?”  “ saya ini warga syurga, tetapi saya cuman korban,” “maksud lhoe?” malaikat heran. “ kemarin saya berjalan-jalan di perbatasan syurga dan neraka, sebab saya lagi boring, saya iseng ngintip neraka, tak di sangka, saya melihat di neraka ada banyak artis hollywood, akhirnya saya mohon izin masuk ke neraka. Eh ternyata setelah masuk disini hanya ada siksaan.”  “makanya enthe jangan tertipu dengan iklan neraka” ketus malaikat

3.      RUMAH KHAYYAH*
Ada seorang laki-laki tinggal di sebuah rumah sewaan. Kayu atapnya telah usang, rusak dan banyak yang hancur. Ketika pemilik rumha datang meminta uang sewa, maka si penyewa berkata, “perbaiki dahulu atap ini, karena sudah rusak”. Jangan khawatir, tidak apa-apa kok, atap itu sedang bertasbih kepada Allah SWT. Sipenanya menimpali, “ saya khawatir kalau atapnya punya rasa khassyah kepada Allah, lantas dia tersungkur sujud”.
*rasa takut kepada Allah SWT
 

Senin, 30 Maret 2015

HUMOR GARIN ELITE (KUMPULAN HUMOR ISLAMI SEGAR DAN KOCAK)



HUMOR GARIN ELITE
(KUMPULAN HUMOR ISLAMI SEGAR DAN KOCAK)

1.      SALAMAN DALAM SOLAT
Tersebutlah dalam sebuah masjid di kota padang, masjid Darul Amal (bukan nama sebenarnya). Masjid tersebut berada pada sebuah komplek salah satu perusahan besar di kota padang. Pada suatu ketika ada sebuah pesta di komplek tersebut. Menurut kebiasaan di komplek setiap ada yang mengadakan pesta pernikahan maka seluruh masyarakat di komplek tersebut menyepakati agar kegiatan pesta dilakukan pada hari libur agar semua masyarakat bisa ikut berpartisipasi dalam meramaikannya.
Pesta pernikahan itu jatuh pada hari minggu, ketika solat zuhur masuk maka beberapa dari tamu undangan ikut dalam solat zuhur berjamaah. Ketika solat berjamaah sudah usai, lalu ada seorang jamaah pak ojon (nama samaran) sedang melakukan solat ba’diyah zuhur. Ketika sedang tahiyat akhir  seorang  ingin melintas di hadapan pak ojon, karena merasa tempat sujudnya di injak dalam keadaan tahiyat akhir pak ojon menyodorkan tangannya sebagai isyarat agar tempat sujudnya jangan di lewati, melihat pak ojon menjulurkan tangannya bapak yang melintas tersebut menyambut tangan pak ojon dan menggenggamnya dan menyalaminya, dengan tanpa dosa bapak tersebut lalu dan pergi meninggalkan masjid. Serambi masjid kota padang 30/03/2015

2.      GARA-GARA KIPAS
Pak kumar (nama samaran), pensiunan perusahaan ternama di kota pinang baru pensiun dan mulai aktif solat berjamaah di masjid. Karena baru ikut solat berjamaah kebiasaan pak kumar tidak bisa solat kalau belum menghidupkan kipas angin, dalam semua solat subuh, zuhur, asyar, maghrib apalagi isya pasti menghidupkan kipas angin. Disegala cuaca panas, hujang, mendung, terik, dalam masjid kipas harus menyala. Maklum pak kumar sebelum sering ke masjid ia ruangannya sewaktu direksi full ac.  Jeki garin masjid tersebut selalu menjadi sasaran pak kumar. “jeki kalau solat jangan lupa hidupin kipas” kata pak kumar setengah nada tinggi.
Pada suatu subuh yang dingin, kebetulan semalaman hujan lebat mengguyur pak kumar masuk masjid dan langsung menghidupkan kipas full langsung ke posisi 5. Lalu dia solat sunat qabliyah. Ketika rakaat kedua pak kumar terkejut bukan main dari shaff perempuan terdengar suara teriakan “ heiiiiii! Orang gila mana yang hidupin kipas angin dingin begini!!!!” “ jeki! Matikan kipas ibu-ibu! Bentak seorang jamaah perempuan. Jeki hanya tepuk jidat sambil matiin kipas.

3.      INGIN CEPAT BERBUKA

Jungkar (garin musolla perjuangan) sedang mengimami solat maghrib di bulan ramadhan. Makmumnnya hanya 2 orang ibu-ibu, maklum menjelang maghrib hujan datang cukup lebat (kalau tidak hujan jamaahnya ada lima orang 3 ibu-ibu dan 2 kakek-kakek yang bau kapur barus) . Bacaannya lembek tak semangat mungkin karena habis azan belum makan apa-apa kecuali seteguk air manis buatan jamaahnya. Rakaat pertama berjalan  dengan lancar, rakaat kedua sedang berjalan, ketika sedang tahiyat awal jungkar langsung salam ke kiri dan kekanan “ assalamu alikum warah matullah, assalamu alaikum warah matullah” lalu dia mengusap wajahnya penuh dengan kekhusukan. Tiba-tiba terdengar suara teriakan “jungkar bukannya baru 2 rakaat?” “ eh iya ya bu? Jungkar lupa, aduh gimana nih bu, kita ulang lagi solatnya?” tanya jungkar. “hmmmmm ya udah deh, biarlah tuhan maklum kita kan lagi puasa” jawab ibu tersebut.


4.      AT TAHIY YATUL
Seorang ibu sedang solat sendirian di rumah, ketika sedang ruku’ ibu tersebut heran kenapa ia merasa aneh ketika  ruku’” eh kenapa aku bisa ruku’ nya selama ini yak? Tanyanya dalam hati ketika mengeraskan bacaannya ternyata ia membaca tahiyat awal pada ruku’ tersebut. Ibu tersebut tersenyum dan bangkit dari sujud dan langsung i’tidal 


5.      ROBOT CANGGIH
Suatu hari seorang ayah membeli sebuah robot canggih yang mampu mendeteksi kebohongan. Begitu sampai di rumah, dengan tidak sabar ia langsung menhuji kehebatan robotnya itu. Kebetulan malam itu anak laki-lakinya pulang larut. Di ruang tamu, sang ayah dengan penuh percaya diri duduk menginterogasi anaknya.
Ayah: kamu dari mana? (Dengan logat batak)
Anak: belajar yah.
Plak!! Kontan sang robot menampar sang anak
Ayah: kamu jangan bohong cok! ( bhs batak panggilan akrab untuk anak laki-laki) ayo jawab yang jujur kamu dari mana?
Anak: nonton, yah di rumah teman
Robot diam saja
Ayah: film apa?
Anak: film komedi
Plak! Sekali lagi robot itu menampar wajah si anak
Ayah: ayo jawab yang jujur!
Anak: aku nonton film porno yah
Robot diam saja
Ayah: ha! Dasar anak sekarang! Kamu tahu, waktu ayah seumuran kamu, ayah belum pernah menonton film porno.
Plak! Tiba-tiba robot menampar si ayah
Mendengar suara ribut-ribut di ruang tamu, si ibu terbangun dari tidurnya dan bergegas ke ruang tamu. Begitu ia melihat wajah anaknya lebam akibat tamparan robot, ia berteriak
Ibu: ayah, kamu apakan dia sampai pipinya biru-biru begitu? Ayah kok tega sekali menyakitinya, dia kan anakmu sendiri.
Plak!! Kali ini robot menampar si ibu. (majalah intisari ekstra)


6.      POHON AJAIB
Sebagai pemandu turis asing berbahasa jerman, saya sering mengalami hal-hal lucu sekaligus memalukan. Di awal menjadi pemandu, saya mendapat nasihat dari seorang kawan pemandu senior, “sebagai seorang guide,  kita harus schalau alias cerdik, percaya diri. Omongan kita harus masuk akal. Jangan lupa, selingi dengan humor. : saya terus mengingat nasihat ini hingga sekarang.
Suatu ketika, saya memandu rombongan wisata di lombok timur. Ketika rimbingan kami melewati kebun kelapa, seorang turis bertanya, “berapa juklah rata-rata daun kelapa dalam satu batang?” saya kira guru biologi pun mungkin tidak bisa menjawab pertanyaan ini. Maka disaat seperti ini, saya gunakan saja jurus senior saya, ngibul tapi kelihatan masuk akal.
Di lain waktu, seorang turis bertanya ketika ia melihat botol-botol berisi bensin di jual di pinggir jalan” minuman apa itu?” ketika saya jawab bahwa itu bensin, ia malah mengajukan pertanyaan-pertanyaan lain yang membuat saya bingung menjawabnya, “kenapa bensin di jual dengan begitu bebas di pinggir jalan? Mengapa pemerintah memberi izin? Apakah itu tidak berbahaya?”
Kali lain seorang turis bertanya kepada saya ketika melihat sebuah pohon, “ was fur ein baum ist das?” (apakah nama pohon itu?” karena saya tidak tahu nama pohon itu maka saya menjawab saja dengan jurus dewa mabuk, “der baum heisst tidak tahu baum.” (pohon itu namanya pohon tidak tahu.”) di luar dugaan saya dia ternyata mencatat jaaban saya dalam buku sakunya. Alangkah malunya saya ketika belakangan saya tahu dia seorang ahli biologi. (hailul dalam intisari)

Senin, 26 Januari 2015

Konseling Client-Centered



Pendekatan Konseling Client-Centered adalah salah satu aliran pendekatan konseling humanistik yang dikembangkan oleh Carl Roger.
Rogers was born in 1902 in the Chicago suburb of Oak Park, Illionis. In his autobiography, Rogers (1967) deskribed his well-to-do Protestan family as closeknit, loving, practikal, and dedicated-even overly  dedicated to Cristian principles and to the virtures of hard work. Rogers, who was an intelectually precocius child, loved to read but reports feeling guilty during the times that his reading interfered with his chores. When Rogers was 12, his family purchased a large farm 30 miles west of Chicago that his father, a successful contractor,  ranthough  a  manager  on  a   modern,
               Carl Rogers               scientific  basis. Through his reading  in  scientific
   Agriculture  and  through  activities  on  the  farm.
Young Carl developed a lasting interest in and respect  for the essential element of science and experimental method before he was 16 years of age (Herbert, 1979, 28).
1
 
 Rogers berasal dari Negara Amerika Serikat, lahir pada tahun 1902 di Loark Park, Illionis kota Chicago. Dia dan keluarganya  termasuk tekun beragama dan Rogers termasuk penganut Kristen protestan yang taat. Dalam pengembangan ilmu konseling, ia selalu aktif meneliti hal–hal yang baru yang berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia. Carl Rogers sebagai Bapak dari  pendekatan konseling yang berpusat pada klien, yaitu suatu pendekatan “non directive” (tidak langsung). Dalam pendekatannya itu bukan saja merupakan salah satu aliran konseling dan terapi yang digunakan secara luas selama 50 tahun, tetapi juga memberikan ide dan metode yang kemudian diintegrasikan dengan pendekatan lain. Kemunculan konsep dan pendekatannya pada tahun 1950 merupakan bagian dari pergerakan psikologi Amerika untuk menciptakan alternatif terhadap dua teori yang mendominasi pada waktu itu yaitu psikoanalisis dan behaviorisme (Corey, 1988 , 91).
Konsep dan pendekatan Carl Roger (1902–1987) adalah lanjutan dari perkembangan disiplin konseling humanistik. Salah satu kesan pendekatan penyuluhan Rogerian yang signifikan untuk dicermati adalah  berkembangnya pendekatan-pendekatan baru yang mengarah kepada pendekatan–pendekatan konseling keagamaan.
Perkembangan konseling keagamaan yang dikembangkan oleh Rogers terutama dalam esensi dan citra manusia ini dapat dilihat dari beberapa hasil penyelidikan konseling terkini yang melaporkan bahwa telah wujud satu era baru tentang pentingnya rawatan menyelesaikan permasalahan citra manusia melalui pendekatan keagamaan yang berkaitan dengan kepercayaan dan keimanan, selain melalui pendekatan yang konvensional. Hal ini ada hubungannya dengan hasil penyelidikan Chalfant dan Heller pada tahun 1990 yang menyimpulkan bahwa dari 40 ratus orang yang mengalami permasalahan jiwa lebih suka meminta pertolongan nasehat kepada orang–orang agama. Klien yang beragama memandang negatif terhadap konselor yang berpandangan sekuler, malah sering terjadi mereka menolak bahkan menghentikan rawatannya sebelum waktunya (Sholeh, Musbikin, 2005, 25).
Nilai–nilai agama yang dianut klien merupakan satu perkara asas yang perlu dipertimbangkan oleh setiap konselor dalam memberikan layanan konseling, karena klien yang fanatik dengan ajaran agamanya mungkin sangat meyakini dengan pemecahan masalah jiwanya melalui nilai-nilai ajaran agamanya sendiri. Dalam proses konseling nilai–nilai agama penting untuk dipertimbangkan oleh konselor, supaya proses konseling terlaksana secara efektif. Sebenarnya fenomena ini telah terjadi di dunia Barat yang sekuler, hal  ini didapatkan juga di Indonesia yang masyarakatnya kebanyakan beragama Islam. Ramai orang–orang bermasalah mendatangi para ulama, bukan untuk menanyakan masalah hukum–hukum agama, tetapi justru menyampaikan permasalahan kejiwaan yang dialaminya agar diberikan   pertolongan dan jalan keluar berupa nasehat, saran, dan agar dido’akan untuk kesembuhan penyakit dan menentramkan ketenangan jiwanya.
Oleh sebab itu, usaha pengembangan konsep dan teknik konseling yang berwawasan agama adalah penting, terutama dalam menangani klien yang kuat berpegang kepada nilai-nilai ajaran agamanya. Perkara ini telah berkembang dengan pesatnya di dunia Barat, mereka sebut sebagai konseling pastoral (konseling berdasarkan nilai-nilai Al-Kitab) di kalangan umat nasrani (Halim, 2009, 5)
Bagi umat Islam sebenarnya bisa menjadikan agama khusunya  Al-Qur’an dan Hadist yang seharusnya dikembangkan oleh para konselor, sehingga para ulama  paham tentang ilmu bimbingan konseling Islam.  Nabi Muhammad SAW  diakhir hayatnya juga mewasiatkan kepada umat manusia bahwa Al-Qur’an dan hadist adalah sebaik–baik panduan hidup umat manusia yang diinginkan kejayaan dan ketenangan hidup, dan mereka tidak akan tersesat selama mereka berpegang teguh kepadanya sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW sebagai berikut :
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ
Artinya: Dan menceritakan kepada kami dari Malik sesungguhnya menyampaikan akannya bahwa Rasulullah SAW berkata : Telah kutinggalkan kepada kamu sekalian dua pusaka jika kamu berpegang teguh kepadanya niscaya kamu tidak akan tersesat selamanya (Al-Imam Malik bin Anas, 1989, Juz 2,  hl.30).

Hadist di atas memberikan penjelasan bahwa dalam menjalankan kehidupan kita tidak terlepas dari kedua sumber tersebut, karena dengan sumber ini segala permasalahan hidup bisa diselesaikan.
Menurut  Musfir bin Said Az–Zahrani dalam bukunya yang berjudul  “Konseling Terapi” menjelaskan bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam diri manusia yang berguna untuk mempermudah pelaksanaan proses konseling yaitu : Bahwa tabiat dasar manusia adalah baik, namun ada kalanya tabiat tersebut dapat berubah dan sesungguhnya manusia merupakan makhluk terbaik yang telah Allah ciptakan (Az-Zahrani, 2005, 46).
Hal  di atas merupakan konsep Islam yang menyimpulkan bahwa ada beberapa hal sifat manusia yang berkembang. Namun kalau kita lihat konsep Carl Rogers, yang dikutip oleh Herbert dalam bukunya yang berjudul “Theories of Counseling” (1979, 35-39) menyatakan bahwa manusia memiliki ciri–ciri utama yaitu : 1) Tendency toward actualization, 2) Human beings are trustworthy and wiser than their intellects, 3) Human are experiencing beings, 4) Life exist in the moment : life is lived now, 5) Fundamental predominance of  the subjective, 6) A deep human relationship is one of man’s most crying needs.
Dari apa yang dijelaskan oleh Rogers bahwa manusia itu memiliki sifat dan karakteristik sebagai berikut : 1) Memiliki potensi mengaktualisasikan diri, 2) Memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan dan bertanggung jawab, 3) Aktif dan terlibat langsung dalam proses perubahan dan peningkatan diri, 4) Memiliki kesadaran diri, 5) Memiliki rasa takut dan kuatir atas keadaan hidup, 6) Memiliki kesadaran dalam hidup.
Seiring dengan hal di atas  Rogers percaya bahwa manusia itu sejak lahir sudah ingin mengaktualisasikan dirinya serta meningkatkannya, yaitu berupa kesehatan, sosial, realisasi diri dan kemandirian. Hal ini ini bisa dilihat dari tujuan perkembangan manusia yaitu  memungkinkan seseorang menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana dia hidup. Untuk mencapai tujuan ini, maka realisasi diri atau yang disebut dengan “aktualisasi diri” adalah sangat penting. Namun tujuan ini tidak pernah statis. Tujuan ini dianggap sebagai suatu dorongan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik, untuk menjadi seperti manusia yang menginginkan kehidupan yang baik secara fisik maupun psikologis (Hurlock, 1994, 3).
Dalam Islam manusia seharusnya mewujudkan jati dirinya, identitas dirinya (self-identity) yang hakiki, yaitu sebagai ‘abdullah (hamba Allah) dan khalifah di muka bumi. Sebagai khalifah berarti manusia menurut fitrahnya adalah makhluk sosial yang bersifat altruis (sikap sosial untuk membantu orang lain). Menilik fitrahnya ini, manusia memiliki potensi atau kemampuan untuk bersosialisasi, berinteraksi sosial secara positif dan konstruktif dengan orang lain, atau lingkungannya atau yang kita sebut dengan istilah aktualisasi diri.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an Surah Sad ayat 71-72   sebagai berikut :
øŒÎ) tA$s% y7/u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) 7,Î=»yz #ZŽ|³o0 `ÏiB &ûüÏÛ ÇÐÊÈ   #sŒÎ*sù ¼çmçG÷ƒ§qy àM÷xÿtRur ÏmŠÏù `ÏB ÓÇrr (#qãès)sù ¼çms9 tûïÏÉf»y ÇÐËÈ  
Artinya: (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan manusia dari tanah".Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; Maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadaNya".(Depag RI, 2005, 457).

Disamping kekuatan dan daya-daya kemampuan jasmaniah, semisal  gerak, mencerna makanan, melihat dan lain-lain, manusia dianugrahi Allah kemampuan rohaniah yang kadarnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya. Kemampuan-kemampuan rohaniah yang dimiliki manusia, dan hal ini banyak disebut dalam Al-Qur’an dan hadist antara lain kemampuan akal pikiran (albab), hati nurani (af’idah), kemampun berbuat untuk mengembangkan diri, pengetahuan, pendengaran dan lain-lain.
Tercipta dari berbagai ragam unsur : jasmaniah, rohaniah, berakal, hati nurani, berpenglihatan, dan berpendengaran, atau yang lazim juga dikatakan memiliki unsur cipta, rasa dan karsa, yang keseluruhannya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan untuk pengembangan diri dan alam semesta ini. Hal ini yang disebut dengan makhluk monopluralis yaitu berkemampuan banyak untuk mengaktualisasikan potensi dirinya.
Rogers menyatakan bahwa pada dasarnya manusia itu baik dan terpercaya. Kata-kata seperti “bertanggung jawab”, “bisa dipercaya”, “membangun”, “bebas” dan “baik” menggambarkan karakteristik yang melekat pada manusia. Kebutuhan ini sangat penting bagi setiap orang, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Pada anak kebutuhan kebebasan untuk menentukan pilihan dan rasa tanggung jawab nampak dengan jelas, sebab mereka suka bereaksi secara langsung terhadap sesuatu yang mengancam dirinya. Hal yang bisa membuat seperti hal diatas adalah menciptakan iklim kehidupan yang memberi kebebasan (freedom) untuk bereaksi. Pemberian kebebasan untuk berekspresi atau berperilaku itu perlu bimbingan dari orang tua, karena belum memiliki kemampuan mengarahkan perilakunya secara tepat dan benar. Pada orang dewasa kebutuhan ini memotivasinya untuk mencari kerja, menabung uang, atau menjadi peserta asuransi. Orang dewasa yang sehat mentalnya ditandai dengan perasaan aman, bebas dari rasa takut dan cemas (Byrne, 2003, 9).
Sebagai khalifah, manusia juga mengemban amanah, atau tanggung jawab (responsibility) untuk berinisiatif dan berpartisipasi aktif dalam menciptakan tatanan kehidupan yang nyaman dan sejahtera, dan berupaya mencegah terjadinya pelecehan nilai-nilai kemanusiaan dan perusakan lingkungan hidup. Sebagaimana Firman Allah dalam Surat Al-Kahfi ayat 29 sebagai berikut :
È@è%ur ,ysø9$# `ÏB óOä3În/§ ( `yJsù uä!$x© `ÏB÷sãù=sù ÆtBur uä!$x© öàÿõ3uù=sù 4 !$¯RÎ) $tRôtGôãr& tûüÏJÎ=»©à=Ï9 #·$tR xÞ%tnr& öNÍkÍ5 $ygè%ÏŠ#uŽß  4 bÎ)ur (#qèVŠÉótGó¡o (#qèO$tóム&ä!$yJÎ/ È@ôgßJø9$%x. Èqô±o onqã_âqø9$# 4 š[ø©Î/ Ü>#uŽ¤³9$# ôNuä!$yur $¸)xÿs?öãB ÇËÒÈ  
Artinya  : Dan katakanlah (Muhammad), “kebenaraan itu datangnyaa dari Tuhan-mu, barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir” Sesungguhnya kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghapuskan wajah. (itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek (Depag RI, 2005, 297).

Kemudian  sifat bertanggung jawab dalam berbuat  yang disebutkan oleh Carl Rogers bisa kita lihat dan sesuaikan dengan Al-Qur’an Surat Al-Muddassir ayat 38, sebagai berikut :
Ÿ@ä. ¤§øÿtR $yJÎ/ ôMt6|¡x. îpoYÏdu ÇÌÑÈ   
Artinya: Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya (Depag RI, 2005, 575).

Manusia yang diciptakan Allah SWT. sebagai khalifah memiliki kemerdekaan (freedom) untuk mengembangkan diri. Allah SWT melengkapi manusia dengan sifat khouf (rasa cemas, takut, dan khawatir) dan rajaa  (sikap penuh harapan dan optimisme). Kondisi ini merupakan sifat eksistensial manusia yang tak dapat dihindari, dan kedua-duanya merupakan kekuatan yang ada pada diri manusia. Kedua kekuatan yang tampak kontradiktif ini harus hadir di dalam proses perkembangan manusia, tetapi tidak harus berbenturan, melainkan harus sinergi dan harmonis, berkembang ke arah kesatuan. Kondisi eksistensial manusia ini memaknakan bahwa perkembangan manusia terarah kesatuan eksistensi dan bukan keragaman eksistensi.
Selanjutnya Rogers percaya dalam Konseling Client-Centered bahwa manusia itu aktif dan bijaksana dalam peningkatan diri dan  proses perubahan. Sifat itu timbul dalam diri manusia dengan pembelajaran secara sadar, ketika manusia berfungsi secara tidak bertahan dan baik, mereka percaya total terhadap reaksi organisme yang mereka buat, yang  sering menghasilkan kebaikan (walaupun lebih intuitif) penyesuaian dan berfikir dengan sendirinya dalam proses perubahan dan peningkatan diri (Herbert, 1979, 39).
Dalam Islam sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi mempunyai tugas suci yang harus aktif dilaksanakan baik dalam bermasyarakat maupun menyangkut hubungan kepada Allah sesuai dengan fitrah yang dimilikinya, yaitu berbuat baik kepada Allah. Bentuk peningkatan dan pengabdian itu, baik bersifat ritual personal (seperti shalat, shaum, dan berdo’a) maupun peningkatan dan ibadah sosial, yaitu menjalin silaturrahim (hubungan persaudaraan antar manusia) dan menciptakan lingkungan yang bermanfaat bagi kesejahteraan atau kebahagiaan umat manusia (rahmatan lil’alamin). Sifat manusia yang memiliki kemampuan untuk menjaga kesucian keaktifan fitrahnya menjadi manusia bertaqwa  yang disebutkan oleh Carl Rogers bisa kita lihat dan sesuaikan dengan Al-Qur’an Surat Al-Ruum ayat 30 sebagai berikut :
óOÏ%r'sù y7ygô_ur ÈûïÏe$#Ï9 $ZÿÏZym 4 |NtôÜÏù «!$# ÓÉL©9$# tsÜsù }¨$¨Z9$# $pköŽn=tæ 4 Ÿw Ÿ@ƒÏö7s? È,ù=yÜÏ9 «!$# 4 šÏ9ºsŒ ÚúïÏe$!$# ÞOÍhŠs)ø9$#  ÆÅ3»s9ur uŽsYò2r& Ĩ$¨Z9$# Ÿw tbqßJn=ôètƒ ÇÌÉÈ  
Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam), sesuai fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. 1 Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah, (itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (Depag RI, 2005, 407).

            Dari paparan  di atas jelaslah bahwa ada nilai–nilai citra manusia dalam teori konseling yang berpusat pada klien, Rogers yang bersamaan dengan Agama Islam. Pendekatan konseling ini bila dibahas dan ditelusuri, tentu memiliki nilai positif dan negatifnya, nilai positif yang ada di dalam teori tersebut  dijelaskan dan dibahas secara rinci tentang sifat dan ciri manusia yang dikembangkan oleh Rogers, bila dikaitkan dengan konseling Islam. Sehingga bisa mendapatkan suatu nilai yang bisa dijadikan sebagai bahan perbandingan dengan konseling agama Islam, kalau teori tersebut tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam yaitu Al-Qur’an dan hadist.


1 Fitrah Allah maksudnya ciptaan Allah. Manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. Kalau ada manusia tidak beragama tauhid, maka hal itu tidaklah wajar.