HUMOR GARIN ELITE
(KUMPULAN HUMOR
ISLAMI SEGAR DAN KOCAK)
1.
SALAMAN DALAM SOLAT
Tersebutlah
dalam sebuah masjid di kota padang, masjid Darul Amal (bukan nama sebenarnya).
Masjid tersebut berada pada sebuah komplek salah satu perusahan besar di kota
padang. Pada suatu ketika ada sebuah pesta di komplek tersebut. Menurut
kebiasaan di komplek setiap ada yang mengadakan pesta pernikahan maka seluruh
masyarakat di komplek tersebut menyepakati agar kegiatan pesta dilakukan pada
hari libur agar semua masyarakat bisa ikut berpartisipasi dalam meramaikannya.
Pesta
pernikahan itu jatuh pada hari minggu, ketika solat zuhur masuk maka beberapa
dari tamu undangan ikut dalam solat zuhur berjamaah. Ketika solat berjamaah
sudah usai, lalu ada seorang jamaah pak ojon (nama samaran) sedang melakukan
solat ba’diyah zuhur. Ketika sedang tahiyat akhir seorang ingin melintas di hadapan pak ojon, karena
merasa tempat sujudnya di injak dalam keadaan tahiyat akhir pak ojon
menyodorkan tangannya sebagai isyarat agar tempat sujudnya jangan di lewati,
melihat pak ojon menjulurkan tangannya bapak yang melintas tersebut menyambut
tangan pak ojon dan menggenggamnya dan menyalaminya, dengan tanpa dosa bapak
tersebut lalu dan pergi meninggalkan masjid. Serambi masjid kota padang
30/03/2015
2. GARA-GARA KIPAS
Pak
kumar (nama samaran), pensiunan perusahaan ternama di kota pinang baru pensiun
dan mulai aktif solat berjamaah di masjid. Karena baru ikut solat berjamaah
kebiasaan pak kumar tidak bisa solat kalau belum menghidupkan kipas angin,
dalam semua solat subuh, zuhur, asyar, maghrib apalagi isya pasti menghidupkan
kipas angin. Disegala cuaca panas, hujang, mendung, terik, dalam masjid kipas
harus menyala. Maklum pak kumar sebelum sering ke masjid ia ruangannya sewaktu
direksi full ac. Jeki garin masjid
tersebut selalu menjadi sasaran pak kumar. “jeki kalau solat jangan lupa
hidupin kipas” kata pak kumar setengah nada tinggi.
Pada
suatu subuh yang dingin, kebetulan semalaman hujan lebat mengguyur pak kumar
masuk masjid dan langsung menghidupkan kipas full langsung ke posisi 5. Lalu
dia solat sunat qabliyah. Ketika rakaat kedua pak kumar terkejut bukan main
dari shaff perempuan terdengar suara teriakan “ heiiiiii! Orang gila mana yang
hidupin kipas angin dingin begini!!!!” “ jeki! Matikan kipas ibu-ibu! Bentak
seorang jamaah perempuan. Jeki hanya tepuk jidat sambil matiin kipas.
3. INGIN CEPAT BERBUKA
Jungkar
(garin musolla perjuangan) sedang mengimami solat maghrib di bulan ramadhan.
Makmumnnya hanya 2 orang ibu-ibu, maklum menjelang maghrib hujan datang cukup
lebat (kalau tidak hujan jamaahnya ada lima orang 3 ibu-ibu dan 2 kakek-kakek
yang bau kapur barus) . Bacaannya lembek tak semangat mungkin karena habis azan
belum makan apa-apa kecuali seteguk air manis buatan jamaahnya. Rakaat pertama
berjalan dengan lancar, rakaat kedua sedang
berjalan, ketika sedang tahiyat awal jungkar langsung salam ke kiri dan kekanan
“ assalamu alikum warah matullah, assalamu alaikum warah matullah” lalu dia
mengusap wajahnya penuh dengan kekhusukan. Tiba-tiba terdengar suara teriakan
“jungkar bukannya baru 2 rakaat?” “ eh iya ya bu? Jungkar lupa, aduh gimana nih
bu, kita ulang lagi solatnya?” tanya jungkar. “hmmmmm ya udah deh, biarlah
tuhan maklum kita kan lagi puasa” jawab ibu tersebut.
4. AT TAHIY YATUL
Seorang
ibu sedang solat sendirian di rumah, ketika sedang ruku’ ibu tersebut heran
kenapa ia merasa aneh ketika ruku’” eh
kenapa aku bisa ruku’ nya selama ini yak? Tanyanya dalam hati ketika
mengeraskan bacaannya ternyata ia membaca tahiyat awal pada ruku’ tersebut. Ibu
tersebut tersenyum dan bangkit dari sujud dan langsung i’tidal
5. ROBOT CANGGIH
Suatu
hari seorang ayah membeli sebuah robot canggih yang mampu mendeteksi kebohongan.
Begitu sampai di rumah, dengan tidak sabar ia langsung menhuji kehebatan
robotnya itu. Kebetulan malam itu anak laki-lakinya pulang larut. Di ruang
tamu, sang ayah dengan penuh percaya diri duduk menginterogasi anaknya.
Ayah:
kamu dari mana? (Dengan logat batak)
Anak:
belajar yah.
Plak!!
Kontan sang robot menampar sang anak
Ayah:
kamu jangan bohong cok! ( bhs batak panggilan akrab untuk anak laki-laki) ayo
jawab yang jujur kamu dari mana?
Anak:
nonton, yah di rumah teman
Robot
diam saja
Ayah:
film apa?
Anak:
film komedi
Plak!
Sekali lagi robot itu menampar wajah si anak
Ayah:
ayo jawab yang jujur!
Anak:
aku nonton film porno yah
Robot
diam saja
Ayah:
ha! Dasar anak sekarang! Kamu tahu, waktu ayah seumuran kamu, ayah belum pernah
menonton film porno.
Plak!
Tiba-tiba robot menampar si ayah
Mendengar
suara ribut-ribut di ruang tamu, si ibu terbangun dari tidurnya dan bergegas ke
ruang tamu. Begitu ia melihat wajah anaknya lebam akibat tamparan robot, ia
berteriak
Ibu:
ayah, kamu apakan dia sampai pipinya biru-biru begitu? Ayah kok tega sekali menyakitinya,
dia kan anakmu sendiri.
Plak!!
Kali ini robot menampar si ibu. (majalah intisari ekstra)
6. POHON AJAIB
Sebagai
pemandu turis asing berbahasa jerman, saya sering mengalami hal-hal lucu
sekaligus memalukan. Di awal menjadi pemandu, saya mendapat nasihat dari
seorang kawan pemandu senior, “sebagai seorang guide, kita harus schalau alias cerdik,
percaya diri. Omongan kita harus masuk akal. Jangan lupa, selingi dengan humor.
: saya terus mengingat nasihat ini hingga sekarang.
Suatu
ketika, saya memandu rombongan wisata di lombok timur. Ketika rimbingan kami
melewati kebun kelapa, seorang turis bertanya, “berapa juklah rata-rata daun kelapa
dalam satu batang?” saya kira guru biologi pun mungkin tidak bisa menjawab
pertanyaan ini. Maka disaat seperti ini, saya gunakan saja jurus senior saya,
ngibul tapi kelihatan masuk akal.
Di
lain waktu, seorang turis bertanya ketika ia melihat botol-botol berisi bensin
di jual di pinggir jalan” minuman apa itu?” ketika saya jawab bahwa itu bensin,
ia malah mengajukan pertanyaan-pertanyaan lain yang membuat saya bingung
menjawabnya, “kenapa bensin di jual dengan begitu bebas di pinggir jalan?
Mengapa pemerintah memberi izin? Apakah itu tidak berbahaya?”
Kali
lain seorang turis bertanya kepada saya ketika melihat sebuah pohon, “ was fur
ein baum ist das?” (apakah nama pohon itu?” karena saya tidak tahu nama pohon
itu maka saya menjawab saja dengan jurus dewa mabuk, “der baum heisst tidak
tahu baum.” (pohon itu namanya pohon tidak tahu.”) di luar dugaan saya dia
ternyata mencatat jaaban saya dalam buku sakunya. Alangkah malunya saya ketika
belakangan saya tahu dia seorang ahli biologi. (hailul dalam intisari)