Kamis, 07 Januari 2016

HIDUP


Hidup
Pada waktu kelas 2 MTs ada pertanyaan aneh yang sampai saat ini belum juga terjawab secara memuaskan. Untuk apa sebenarnya kehidupan ini? Sampai saya tamat dari MTs salah satu pesantren di Sumut pertanyaan itu belum juga terpuaskan. Apakah kehidupan ini untuk kedirian atau untuk orang lain. Seiring waktu berjalan saya memasuki MA di tempat yang sama dan lagi pertanyaan itu muncul. Apa sih kehidupan ini? Matapelajaran yang dirumuskan oleh dari kurikulum Kementrian Agama RI yaitu Qur’an Hadis, fiqh, akidah Akhlaq dan Ski belum mampu menjawab kegundahan tersebut. Masuk di MA hal tersebut juga sama. Waktu berlanjut, saya masuk perguruan tinggi, pada semester 3 pertanyaan itu semakin menyiksa sehingga saya harus istirahat dua semester. Setelah saya lulus kuliah menyelesaikan s1 selama 12 semester seolah pertanyaan tersebut perlahan sudah mulai memuaskan saya. pada kesimpulan saya saat ini, kehidupan itu adalah untuk pengabdian. Mengabdikan diri. Jika kehidupan diorientasikan untuk mencari hal-hal yang semu, maka kesemuan itu yang akan didapatkan. Kepuasaan tersendiri itu memang tergantung pada setiap individu, tetapi untuk saat ini kepuasaan itu menurut saya ketika bisa sudah bisa mengabdikan diri.