Hidup
Pada waktu kelas 2 MTs ada pertanyaan aneh yang sampai saat
ini belum juga terjawab secara memuaskan. Untuk apa sebenarnya kehidupan ini? Sampai
saya tamat dari MTs salah satu pesantren di Sumut pertanyaan itu belum juga
terpuaskan. Apakah kehidupan ini untuk kedirian atau untuk orang lain. Seiring waktu
berjalan saya memasuki MA di tempat yang sama dan lagi pertanyaan itu muncul. Apa
sih kehidupan ini? Matapelajaran yang dirumuskan oleh dari kurikulum Kementrian
Agama RI yaitu Qur’an Hadis, fiqh, akidah Akhlaq dan Ski belum mampu menjawab
kegundahan tersebut. Masuk di MA hal tersebut juga sama. Waktu berlanjut, saya
masuk perguruan tinggi, pada semester 3 pertanyaan itu semakin menyiksa sehingga
saya harus istirahat dua semester. Setelah saya lulus kuliah menyelesaikan s1
selama 12 semester seolah pertanyaan tersebut perlahan sudah mulai memuaskan
saya. pada kesimpulan saya saat ini, kehidupan itu adalah untuk pengabdian. Mengabdikan
diri. Jika kehidupan diorientasikan untuk mencari hal-hal yang semu, maka
kesemuan itu yang akan didapatkan. Kepuasaan tersendiri itu memang tergantung
pada setiap individu, tetapi untuk saat ini kepuasaan itu menurut saya ketika
bisa sudah bisa mengabdikan diri.